Jerawat Kelamin Pria: Apa yang Dapat Diketahui dan Dilakukan

Jerawat Kelamin Pria: Apa Yang Dapat Diketahui Dan Dilakukan
Source: bing.com

Jerawat kelamin pada pria sering dianggap sebagai masalah kosmetik, tapi juga bisa menyebabkan nyeri dan gatal. Kondisi ini terjadi ketika pori-pori di daerah kelamin terhalangi dan terisi dengan minyak, sebum, dan kotoran. Meskipun sering dianggap sebagai masalah yang tidak berbahaya, jerawat kelamin pria juga bisa menandakan masalah kesehatan yang lebih serius.

Jerawat kelamin pria biasanya berbentuk benjolan kecil yang berwarna merah atau hitam, bisa menyebabkan rasa gatal, terbakar, atau sakit saat disentuh. Mereka mungkin juga berisi cairan kental atau nanah. Gejala lain yang bisa ditemukan bersamaan dengan jerawat kelamin adalah nyeri dan bengkak pada kelamin, bintik-bintik merah di sekitar daerah kelamin, dan gatal yang terus-menerus.

Apa yang Menyebabkan Jerawat Kelamin pada Pria?

Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai alasan, termasuk:

  • Bakteri.
  • Jamur.
  • Virus.
  • Infeksi menular seksual (IMS).
  • Stress.
  • Kembali ke aktivitas seksual yang berlebihan.

Jerawat kelamin juga bisa disebabkan oleh infeksi kulit yang disebarkan melalui hubungan seksual, seperti herpes, klamidia, atau gonore. Jerawat kelamin juga bisa berkembang akibat alergi terhadap kondom, sabun, atau produk lain yang diterapkan di daerah kelamin.

Bagaimana Jerawat Kelamin Ditangani?

Jerawat kelamin pria bisa disembuhkan dengan antibiotik. Namun, untuk menghindari infeksi berulang, penting untuk mengenal penyebabnya. Jika jerawat kelamin disebabkan oleh infeksi menular seksual, maka pasangan seksual juga harus diperiksa dan ditangani.

Dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk mengobati jerawat kelamin. Obat-obatan ini bisa berupa obat oral, salep, atau obat lokal. Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen juga bisa membantu mengurangi peradangan dan nyeri yang terkait dengan jerawat kelamin.

BACA JUGA:  Mengatasi Jerawat dengan Oxy Obat Jerawat

Jika tidak ada gejala yang berat, seseorang mungkin dapat mengurangi risiko infeksi dengan memastikan daerah kelamin tetap bersih dan kering. Menggunakan sabun antibakteri dengan pH netral juga bisa membantu mengurangi infeksi. Ini juga dapat membantu mencegah peradangan jerawat.

Selain itu, penting untuk menghindari berbagai kegiatan yang bisa memicu infeksi, seperti berhubungan seks tanpa kondom, memakai celana dalam yang terlalu ketat, dan menggunakan obat-obatan yang menyebabkan iritasi. Jika jerawat kelamin dipicu oleh alergi, maka orang harus menghindari produk yang menyebabkan reaksi alergi.

Kapan Harus Berobat ke Dokter?

Jika jerawat kelamin berlanjut atau berulang, seseorang harus menghubungi dokter. Mereka juga harus mencari bantuan medis jika jerawat kelamin disertai demam, nyeri pada saat berkemih, atau nyeri saat berhubungan seksual.

Kesimpulan

Jerawat kelamin pada pria sering dianggap sebagai masalah kosmetik, tapi juga bisa menyebabkan nyeri dan gatal. Kondisi ini terjadi ketika pori-pori di daerah kelamin terhalangi dan terisi dengan minyak, sebum, dan kotoran. Meskipun sering dianggap sebagai masalah yang tidak berbahaya, jerawat kelamin pria juga bisa menandakan masalah kesehatan yang lebih serius. Jika jerawat kelamin berlanjut atau berulang, seseorang harus menghubungi dokter. Penting untuk menjaga daerah kelamin tetap bersih dan kering, menghindari berbagai kegiatan yang bisa memicu infeksi, dan menghindari produk yang menyebabkan reaksi alergi.

VideoJerawat Kelamin Pria: Apa yang Dapat Diketahui dan Dilakukan