Jenis-Jenis Bekas Jerawat

Jenis-Jenis Bekas Jerawat
Source: bing.com

Jerawat adalah masalah kulit yang paling umum, dan jika tidak ditangani dengan benar, dapat meninggalkan bekas. Bekas jerawat dapat menyebabkan rasa malu dan cemas sosial bagi penderita, dan dapat menurunkan rasa percaya diri. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis bekas jerawat dan cara mengatasinya.

Bekas jerawat dapat dibagi menjadi tiga jenis utama: pockmark, papul kemerahan, dan hiperpigmentasi. Pockmark adalah luka kecil yang terlihat seperti cekungan di wajah. Papul kemerahan adalah benjolan kemerahan di wajah, sedangkan hiperpigmentasi adalah area hitam di wajah yang disebabkan oleh produksi melanin berlebihan.

1. Pockmark

Pockmark terbentuk ketika kulit rusak akibat jerawat. Ketika jerawat mengering, sel-sel mati dan kulit mengalami kerusakan. Ini menyebabkan luka kecil di wajah yang disebut pockmark. Pockmark adalah bekas jerawat yang paling umum ditemukan. Biasanya, pockmark akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu satu sampai dua tahun setelah jerawat sembuh.

Untuk membantu proses penyembuhan, Anda bisa menggunakan pelembab, obat jerawat, dan krim vitamin C. Pelembab akan membantu menjaga kelembaban kulit dan mencegah kulit menjadi kering. Obat jerawat dapat membantu menghilangkan bakteri yang menyebabkan jerawat. Vitamin C akan membantu meningkatkan produksi kolagen, yang membantu meregenerasi jaringan kulit yang rusak dan membantu menutup luka kecil.

2. Papul Kemerahan

Papul kemerahan adalah benjolan kemerahan yang terlihat di wajah. Ini adalah bentuk lain dari bekas jerawat. Papul kemerahan terbentuk ketika jerawat mengering dan menyebabkan inflamasi. Papul kemerahan biasanya akan memudar dalam waktu satu sampai dua tahun setelah jerawat sembuh.

Untuk mengurangi papul kemerahan, Anda dapat menggunakan krim retinol atau asam salisilat. Retinol dapat membantu mempercepat proses penyembuhan kulit dan menghilangkan benjolan kemerahan. Asam salisilat juga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi inflamasi pada kulit.

BACA JUGA:  Masker Garam Himalaya untuk Jerawat

3. Hiperpigmentasi

Hiperpigmentasi adalah area hitam di wajah yang disebabkan oleh produksi melanin berlebihan. Ini terjadi ketika sel-sel kulit rusak akibat jerawat, dan melanin menumpuk di area tersebut. Hiperpigmentasi biasanya akan memudar dalam waktu satu sampai dua tahun setelah jerawat sembuh.

Untuk mengurangi hiperpigmentasi, Anda dapat menggunakan krim yang mengandung asam kojik, asam glikolat, atau asam alfa hidroksi. Krim ini akan membantu menghilangkan melanin berlebihan di wajah dan mengurangi warna hitam di wajah. Anda juga dapat menggunakan peeling kimia atau laser untuk menghilangkan hiperpigmentasi.

4. Lainnya

Beberapa jenis bekas jerawat lainnya termasuk luka bernanah, luka bakar, dan kemerahan di wajah. Luka bernanah terbentuk ketika jerawat menyebabkan infeksi bakteri di kulit. Luka bakar terjadi ketika kulit rusak akibat perawatan jerawat yang salah, seperti penggunaan alat yang terlalu panas. Kemerahan di wajah disebabkan oleh inflamasi akibat jerawat.

Untuk mengurangi bekas jerawat lainnya, Anda dapat menggunakan obat jerawat, pelembab, dan krim antiinflamasi. Obat jerawat dapat membantu mengurangi jerawat dan infeksi bakteri. Pelembab akan membantu menjaga kelembaban kulit dan mencegah iritasi. Krim antiinflamasi akan membantu mengurangi inflamasi dan mengurangi rasa gatal dan perih di wajah.

Kesimpulan

Bekas jerawat adalah masalah umum yang dapat menurunkan rasa percaya diri. Bekas jerawat dapat dibagi menjadi tiga jenis utama: pockmark, papul kemerahan, dan hiperpigmentasi. Untuk mengurangi bekas jerawat, Anda dapat menggunakan pelembab, obat jerawat, dan krim vitamin C. Anda juga dapat menggunakan krim retinol, asam salisilat, atau asam kojik untuk mengurangi bekas jerawat lainnya. Dengan mengetahui jenis bekas jerawat dan cara mengatasinya, Anda dapat mengembalikan kepercayaan diri Anda.

BACA JUGA:  Cara Mengatasi Muka Jerawat Bruntusan Secara Efektif

VideoJenis-Jenis Bekas Jerawat