Darah Jerawat, Najis atau Tidak?

Darah Jerawat, Najis Atau Tidak?
Source: bing.com

Ketika jerawat muncul, tak jarang kita menemukan darah di sekitarnya. Banyak orang mengira bahwa darah yang berasal dari jerawat adalah najis. Namun, tahukah Anda jika darah jerawat sebenarnya tidak najis? Beberapa orang percaya bahwa darah yang berasal dari jerawat adalah najis karena mereka berasal dari kulit yang tidak bersih. Tetapi, ada beberapa alasan lain yang menyebabkan darah jerawat tidak najis.

Apa itu najis?

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang darah jerawat, ada baiknya kita memahami apa itu najis. Menurut hukum Syariah, najis adalah sesuatu yang dapat mengotori dan membuat sesuatu menjadi kotor. Najis dapat berupa cairan ataupun zat padat yang berasal dari hewan atau manusia. Najis juga dapat berupa sesuatu yang berbau tidak sedap atau beracun.

Apakah darah jerawat najis?

Bagi sebagian orang, darah yang berasal dari jerawat mungkin terlihat seperti najis. Namun, darah dari jerawat tidak termasuk dalam kategori najis. Ini karena darah jerawat berasal dari pembuluh darah di bawah kulit yang berfungsi untuk mengalirkan darah. Selain itu, darah jerawat tidak berbau dan tidak beracun, yang berarti bahwa ia tidak termasuk dalam kategori najis.

Kapan darah menjadi najis?

Meskipun darah jerawat tidak dianggap najis, ada situasi di mana darah bisa menjadi najis. Hal ini terjadi ketika darah berasal dari hewan atau manusia yang sedang mengalami penyakit. Dalam kasus ini, darah akan berbau atau beracun, yang berarti ia termasuk dalam kategori najis. Selain itu, darah yang berasal dari manusia atau hewan yang mati juga dianggap najis.

BACA JUGA:  Alkohol 70 Persen untuk Jerawat

Bagaimana kita bisa menghindari darah najis?

Untuk menghindari darah najis, Anda harus selalu memastikan bahwa sumber darah yang Anda sentuh tidak berasal dari hewan atau manusia yang sedang mengalami penyakit atau mati. Selain itu, Anda juga harus memastikan bahwa sumber darah tersebut tidak berbau atau beracun. Jika Anda menemukan darah yang berbau atau beracun, maka Anda harus segera mencuci tangan Anda dengan sabun dan air bersih.

Apakah darah jerawat bisa menyebabkan infeksi?

Darah jerawat tidak menyebabkan infeksi. Namun, jika Anda menyentuh darah jerawat tanpa membersihkan tangan Anda dengan sabun dan air, Anda dapat menyebarkan bakteri yang berasal dari kulit ke wilayah lain di tubuh Anda. Hal ini akan mengakibatkan infeksi di tempat tersebut. Oleh karena itu, penting untuk selalu memastikan tangan Anda bersih sebelum menyentuh darah jerawat.

Apakah darah jerawat bisa menular?

Darah jerawat tidak dapat menular. Meskipun darah jerawat berasal dari kulit, ia tidak dapat menyebarkan infeksi atau penyakit kepada orang lain. Namun, jika Anda memiliki luka yang menyebabkan darah mengalir, maka Anda harus segera membersihkan luka tersebut dan segera menutupnya dengan plester untuk mencegah penularan penyakit. Selain itu, Anda juga harus segera melakukan tes untuk mendeteksi penyakit.

Apakah darah jerawat harus dicuci?

Darah jerawat harus selalu dicuci untuk mencegah infeksi. Selain itu, jika Anda menyentuh darah jerawat, Anda harus segera membersihkan tangan Anda dengan sabun dan air bersih untuk mencegah penyebaran bakteri. Selain itu, Anda juga harus mengganti plester setiap hari untuk mencegah bakteri menembus selaputnya.

Kesimpulan

Darah jerawat adalah darah yang berasal dari pembuluh darah di bawah kulit. Meskipun darah jerawat tidak dianggap najis, ada situasi di mana darah menjadi najis, seperti ketika berasal dari hewan atau manusia yang sedang mengalami penyakit. Untuk mencegah penularan penyakit, Anda harus selalu memastikan tangan Anda bersih sebelum menyentuh darah jerawat dan berhati-hati saat membersihkan luka yang menyebabkan darah mengalir.

BACA JUGA:  Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Dengan Fair & Lovely

VideoDarah Jerawat, Najis atau Tidak?