Bekas Jerawat Seperti Daging Tumbuh: Apakah Itu?

Bekas Jerawat Seperti Daging Tumbuh: Apakah Itu?
Source: bing.com

Bekas jerawat adalah kondisi yang sangat umum dan sering dialami oleh semua orang. Setelah jerawat hilang, bekasnya tetap berada di wajah Anda. Biasanya, bekas jerawat terlihat seperti luka kecil atau bintik-bintik yang menyebabkan wajah Anda terlihat berantakan. Namun ada juga daging yang tumbuh di sekitar bekas jerawat. Ini dapat terlihat sangat menjijikkan dan tidak menarik. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah itu berbahaya? Mari kita bahas lebih lanjut tentang topik ini.

Apa Penyebab Daging Tumbuh di Sekitar Bekas Jerawat?

Penyebab utama daging tumbuh di sekitar bekas jerawat adalah kondisi medis yang disebut hipertrofi keloid. Ini adalah kondisi dimana jaringan parut yang dibentuk setelah luka sembuh menjadi lebih lebar dan lebih tebal daripada seharusnya. Jaringan parut ini dapat mencapai ukuran besar dan tampak seperti daging yang tumbuh di sekitar bekas jerawat. Selain itu, kulit Anda mungkin terlihat kasar dan berkerut, dan bahkan merah dan panas ketika disentuh.

Apa Konsekuensi Hipertrofi Keloid?

Hipertrofi keloid dapat menyebabkan masalah estetik, seperti rasa tidak percaya diri dan rasa malu. Namun, ini juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Jika Anda mengalami rasa sakit atau gatal di area yang terkena hipertrofi keloid, maka Anda mungkin harus menghubungi dokter untuk memeriksanya. Jaringan parut yang tumbuh juga dapat menyebabkan gangguan pada fungsi organ tubuh, seperti menyebabkan gangguan pada fungsi organ reproduksi.

BACA JUGA:  Jenis Kulit Pisang untuk Jerawat

Apa Cara Mengatasi Hipertrofi Keloid?

Ada beberapa cara untuk mengobati hipertrofi keloid, termasuk pembedahan, pencucian, injeksi steroid, dan lain-lain. Pembedahan dapat digunakan untuk menyingkirkan jaringan parut yang tumbuh. Pencucian dapat digunakan untuk mengurangi ukuran jaringan parut. Injeksi steroid dapat digunakan untuk mengurangi ukuran dan mengurangi nyeri yang disebabkan oleh keloid. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan obat-obatan kortikosteroid topikal, misalnya salep, yang dapat membantu mengurangi ukuran keloid. Namun, pengobatan ini bukanlah solusi permanen, dan mungkin harus dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Apa Cara Pencegahan Hipertrofi Keloid?

Karena hipertrofi keloid adalah kondisi yang tidak dapat diobati secara permanen, maka cara terbaik adalah mencegahnya sebelum terjadi. Untuk mencegah hipertrofi keloid, Anda harus menjaga agar area yang terkena jerawat tetap bersih. Selain itu, jangan memencet atau menyikat jerawat. Jika Anda ingin menggunakan obat jerawat topikal, pastikan untuk menjaga agar kulit tetap lembab. Hindari juga menggunakan produk yang mengandung bahan kimia, seperti pemutih wajah atau pelembab. Hal ini penting untuk mencegah iritasi pada kulit.

Apa Lagi yang Perlu Anda Ketahui?

Selain mencegah hipertrofi keloid, Anda juga perlu menjaga kulit Anda dengan baik. Jika Anda memiliki jerawat, pastikan untuk menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai dengan jenis kulit Anda. Perawatan yang tepat dapat membantu mengurangi iritasi dan mengurangi risiko kerusakan kulit. Selain itu, hindari merokok dan minum alkohol. Hal ini karena kedua bahan tersebut dapat menyebabkan iritasi pada kulit, yang berpotensi menyebabkan hipertrofi keloid.

Kesimpulan

Hipertrofi keloid adalah kondisi dimana jaringan parut yang dibentuk setelah luka sembuh menjadi lebih lebar dan lebih tebal daripada seharusnya. Jaringan parut ini dapat mencapai ukuran besar dan tampak seperti daging tumbuh di sekitar bekas jerawat. Hipertrofi keloid dapat menyebabkan masalah estetik dan kesehatan lainnya, seperti rasa sakit atau gatal. Ada beberapa cara untuk mengobati hipertrofi keloid, namun cara terbaik adalah mencegahnya sebelum terjadi dengan cara menjaga kulit Anda tetap bersih dan sehat.

BACA JUGA:  Manfaat Daun Binahong untuk Mengatasi Jerawat

VideoBekas Jerawat Seperti Daging Tumbuh: Apakah Itu?