Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang paling umum di dunia. Hampir semua orang pernah mengalaminya di suatu masa dalam hidup mereka. Namun, ada kasus di mana jerawat tidak hanya menyebabkan pembengkakan dan ruam pada kulit, tetapi juga bisa berkembang menjadi keloid. Ini adalah proses patologis di mana jaringan parut terbentuk di area yang terkena luka. Inilah yang akan kita bahas dalam artikel ini.
Apa Itu Keloid?
Keloid adalah jaringan parut yang terbentuk di kulit setelah jerawat. Ini adalah jaringan parut yang terbentuk dari jaringan ikat, sel-sel lemak, saraf, dan pembuluh darah. Jaringan parut ini berbentuk seperti benjolan dan terasa keras. Keloid biasanya berwarna merah kecoklatan atau hitam dan bisa melebihi area luka yang semula. Mereka juga akan meningkat secara bertahap dan bisa mencapai ukuran yang signifikan.
Bagaimana Jerawat Berubah Menjadi Keloid?
Tidak semua jerawat akan berkembang menjadi keloid. Ini sangat bervariasi dari orang ke orang. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memicu perkembangan jerawat menjadi keloid. Faktor-faktor ini termasuk jenis kulit, usia, lokasi jerawat, dan jenis jerawat. Jika Anda memiliki jenis kulit yang sensitif, berusia di atas 30 tahun, dan memiliki jenis jerawat yang signifikan – seperti jerawat tipe nodular atau kista – maka Anda lebih rentan mengalami keloid.
Apa itu Keloid Aktif dan Pasif?
Keloid dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu akti dan pasif. Keloid aktif adalah keloid yang sedang berkembang, sedangkan keloid pasif adalah keloid yang sudah mati dan tidak lagi berkembang. Keloid aktif memiliki warna lebih merah dan lebih keras daripada keloid pasif. Ini juga lebih sensitif terhadap sentuhan dan rasa sakit.
Apa Gejala Keloid yang Perlu Diwaspadai?
Gejala keloid yang paling umum adalah benjolan yang terasa keras pada kulit. Benjolan ini akan terasa lebih hangat dari jaringan sekitarnya dan lebih sensitif terhadap rasa sakit atau sentuhan. Keloid juga bisa menyebabkan gatal, kulit yang meradang, dan rasa sakit di daerah yang terkena. Jika Anda mengalami gejala ini, sebaiknya Anda segera mencari bantuan medis.
Apa Cara Mengatasi Keloid?
Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi keloid. Salah satu cara yang paling umum adalah dengan menggunakan krim steroid. Krim ini dapat mengurangi ukuran benjolan dan mengurangi rasa sakit. Beberapa tindakan lain yang bisa dilakukan meliputi pembedahan, terapi sinar-X, terapi oksigen hiperbarik, dan terapi lainnya. Jika Anda mencari solusi yang lebih permanen, Anda bisa mempertimbangkan untuk menggunakan obat-obatan atau prosedur laser.
Apa Penyebab Keloid?
Penyebab utama keloid adalah trauma atau luka pada kulit. Hal ini dapat disebabkan oleh jerawat, biopsi, tato, akupunktur, operasi, dan luka lainnya. Keloid juga bisa terjadi pada orang-orang yang memiliki masalah kulit seperti dermatitis, psoriasis, dan eksim. Beberapa faktor lainnya yang dapat memicu perkembangan keloid adalah usia, jenis kulit, jenis luka, dan jenis tindakan medis yang dilakukan.
Apa Cara Pencegahan Keloid?
Untuk mencegah keloid, Anda harus menghindari luka pada kulit. Jika Anda memiliki jerawat, sebaiknya hindari menekan jerawat atau melakukan tindakan lain yang bisa membuat luka. Jika Anda berencana melakukan operasi atau tindakan medis lainnya, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda. Anda juga bisa menggunakan krim steroid untuk mengurangi risiko keloid.
Kesimpulan
Keloid adalah jaringan parut yang terbentuk di kulit setelah jerawat. Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti jenis kulit, usia, lokasi jerawat, dan jenis jerawat. Gejala keloid yang paling umum adalah benjolan yang terasa keras pada kulit. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi keloid, seperti menggunakan krim steroid, pembedahan, atau terapi sinar-X. Untuk mencegah keloid, Anda harus menghindari luka pada kulit dan selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum melakukan operasi atau tindakan medis lainnya.